NASIONAL
Perempuan Menjadi Garda Terdepan Dalam Mengurangi Kemiskinan
Jakarta-mediaindonesianews.com:Dalam momen peringatan hari Kartini 21 April 2021, Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) ikut berpartisipasi dalam kegiatan Kowani. Kegiatan peringatan hari Kartini di Perpusnas RI, meliputi MoU dan peluncuran E-libraly Kowani serta talk show dengan narasumber Ketua Umum FPPI Dr. Marlinda Irwanti, M.Si.
"FPPI berharap pada masa pandemi Covid-19 ini, perempuan menjadi garda terdepan dalam mengurangi kemiskinan dengan Literasi karena literasi tidak hanya sekedar membaca atau menulis tetapi literasi dapat menjadi transfer pengetahuan, jaringan, pengembangan inovasi, kreatifitas, ketrampilan sehingga menjadi literasi finansial,” ujar Ketum FPPI Dr. Marlinda Irwanti, M.Si dalam sambutannya.
Lebih lanjut Marlinda menjelaskan bahwa, sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yakni pembangunan Sumber Daya Manusia Unggul Indonesia Maju, Perpustakaan Nasional hadir memberikan kontribusi untuk mewujudkan satu agenda prioritas nasional yaitu revolusi mental dan pembangunan kebudayaan dengan sasaran peningkatan budaya literasi, inovasi dan kreatifitas bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan dan berkarakter.
“sebagai organisasi perempuan anggota Kowani, FPPI sepakat bahwa kegemaran membaca masyarakat merupakan faktor penting dari penguatan budaya baca untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter. Kuatnya budaya literasi di seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat tidak hanya berpengaruh dalam memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup, tetapi berdampak pada peningkatan kesejahteraan, baik individu, keluarga maupun masyarakat, karena budaya literasi memiliki sifat “Multiplier Effect” khususnya bagi Perempuan,” paparnya.
Menurut Marlinda, salah satu indikator sasaran strategis pembangunan, yaitu peningkatan nilai budaya baca masyarakat dan peningkatan indeks pembangunan literasi masyarakat. Hal tersebut merupakan bagian terpenting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Kondisi saat inilah pembangunan literasi masyarakat menjadi bagian indikator usaha yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam membina dan mengembangkan perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat dalam menguatkan budaya literasi masyarakat dengan pengukuran pada unsur pembangunan literasi masyarakat dan aspek masyarakat.
“Kartini adalah sosok perempuan yang menuliskan cita-citanya dan dikirimkan pada sahabatnya, pemikirannya, keinginannya tentang pendidikan perempuan Indonesia. Kartini pada masanya menulis keinginanannya untuk berpendidikan tinggi walau tidak terkabul, namun saat ini banyak srikandi abad 21, yang meneruskan perjuangannya, berkarya untuk kepentingan,” ungkapnya.
Untuk itu FPPI berharap pada masa pandemi Covid-19 ini, perempuan menjadi garda terdepan dalam mengurangi kemiskinan dengan Literasi karena literasi tidak hanya sekedar membaca atau menulis
“tetapi literasi dapat menjadi transfer pengetahuan, jaringan, pengembangan inovasi, kreatifitas , ketrampilan sehingga menjadi literasi finansial,” pungkasnya. (lian)