KABAR DAERAH
Istimewa
Bogor-Mediaindonesianews.com: Terkait pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMKN 1 Puncak Cisarua yang menelan anggaran Rp.2,5 Milyar, Kepala SMKN 1 Cisarua mengaku pembangunan tersebut akan selesai pada Nopember 2024 ini.
“kegiatan pembangunan RKB akan rampung sebelum akhir Nopember ini dan dari awal kami melibatkan warga masyarakat, pihak desa serta komponen sekolah dari mulai perencanaan dan pelaksanaan proyek” kata Kepala SMKN 1 Puncak Cisarua, Kartanto, S.Pd.,MM kepada awak media, Selasa (12/11).
Lebih lanjut Kartanto menjelaskan bahwa, terkait pembangunan tersebut pihaknya mengedepankan transparansi dan keterbukaan terkait anggaran.
“Kami selalu terbuka dan mengedepankan transparansi baik itu tujuan kegiatan dan biaya anggaran hingga kami survey toko suplayer barang yang dikirim sebelum dipakai, spek dan mutu barang material dicek dari ukuran besi sampai ketebalan cor beton” ujarnya
Menurut Kartanto, pihaknya juga mempublikasi setiap kegiatan yang ada di sekolahnya.
“Bukti agenda kerja dan progres sekali dibuat berita acara dan publikasi dimedsos lihat saja dimedsos dan ini dibaca ribuan orang. Sebelum dipasang ukuran dicek satpam juga pengawas dengan dua kali laporan yaitu pagi dan sore serta pembagian grup pengawas yakni tim Buser yang bertugas memberi informasi kepada tim Elang tentang informasi penting seperti datang barang sebelum dipakai untuk bangunan Gedung” paparnya.
Kartanto juga mengaku bahwa, pihaknya juga mengelola media online serta media sosial untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
"Coba berapa pembaca dari website yang bapak punya. Kami pihak sekolah memiliki dan mengelola media online serta medsos yang kami kelola dalam sistem manajemen informasi juga dengan pihak pemerintah Jabar" pungkasnya.
Dari informasi yang didapat secara data SMKN 1 Puncak Cisarua memiliki murid sebanyak 1.080 orang, sementara jumlah rombel atau kelas yang dimiliki masih kurang dari 15 ruangan. Pembangunan SMKN 1 Puncak Cisarua berasal dari sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara swakelola. Dimana proyek swakelola ini dilakukan oleh pihak Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) melibatkan pemangku kepentingan yang ada terutama Komite Sekolah. Dengan anggaran yang didapat diharapkan dapat terbangun 7 ruang kelas baru, 3 ruang Lab dan 2 paket ruang toilet.*** (AB)