HEADLINE
Aksi demo aktivis
Palembang-Mediaindonesianews.com: Ratusan massa yang tergabung dalam Aktivis dan LSM Sumatera Selatan (Sumsel) mendesak Pj. Gubernur Sumsel Dr. Agus Fatoni, M.Si segera memecat Aris Saputera dari jabatannya sebagai kasat Pol PP karena diduga terlalu arogan dalam menjalankan tugasnya dan terindikasi melakukan pungli terhadap bawahannya.
Salah satu aktivis dari LSM Bidik, Yongki dalam orasinya mengatakan bahwa tindakan arogansi Aris Saputera telah menjalar kepada bawahannya yang juga bertindak arogan terhadap masyarakat. Terbukti beberapa waktu lalu, anggota Pol PP Pemprov Sumsel telah menyiram salah seorang aktivis dengan menggunakan alat pemadam kebakaran. Hal itu membuktikan ketidak beresan Aris dalam memimpin.
"Kasat Pol PP, Aris Saputera adalah pejabat yang arogan dan tidak layak. Karena itu kami minta Gubernur Sumsel segera memecat Aris dalam waktu tiga hari kedepan. Jika tuntutan kami ini tidak dipenuhi selama tiga hari kedepan, maka kami akan kembali lagi dengan massa yang lebih besar lagi," tegasnya. Senin (16/10)
Sementara itu, Ketua DPD Aliansi Indonesia Sumsel, Syamsuddin Djoesman menegaskan, selama ini pihaknya sudah sering mendapat laporan tentang arogansi dan praktek pungli yang dilakukan Aris Saputera selaku kasat Pol PP Pemprop Sumsel.
"Kami sudah banyak menerima laporan ketidak beresan Aris Saputera dalam menjalankan tugasnya. Karena itulah hari ini kami menggelar aksi damai meminta PJ. Gubernur Sumsel segera mengambil tindakan tegas," katanya.
Lebih lanjut Syamsuddin Djoesman juga meminta Pj. Gubernur Sumsel dapat segera mengambil tindakan yang tepat dan cepat, terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat, sebab jika dibiarkan permasalahan ini akan membesar, dan akan menimbulkan efek buruk terhadap kinerja Aparatur negara dilingkungan Pemprop Sumsel.
"Sekali lagi, kami minta copot Aris Saputera dari jabatannya, karena membawa pengaruh buruk bagi kinerja aparat pemerintah di Pemprop Sumsel. Terbukti, Aris tidak bisa membina anak buahnya, tapi justru dia menularkan sipat arogansinya kepada bawahannya. Karena itu, jika tuntutan kami ini tidak di respon, kami akan menggelar aksi yang lebih besar lagi," pungkasnya. (Hadi)