BREAKING NEWS
istimewa
Bangli-Mediaindonesianews.com: Dua hari belakangan ini (Sabtu dan Minggu) Kabupaten Bangli diamuk bencana angin kencang (angin kapitu-kewulu), akibatnya beberapa pohon tumbang yang terparah terjadi di wilayah Kecamatan Kintamani, pohon tumbang di Desa Bayung Gede, menimpa dua unit mobil yang terparkir.
Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Damkar Bangli peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, (8/2) dan Minggu (9/2) dekat Setra Ari- Ari dua unit mobil yang parkir, satu unit milik seorang warga luar yang sedang berkunjung ke mertuanya, satu unit lagi milik warga setempat serta beberapa pohon tumbang terjadi di banyak titik dan sempat menganggu akses jalan.
Kalaksa BPBD Damkar Bangli, I Wayan Wardana mengungkapkan bahwa, proses evakuasi pohon tumbang dilakukan gotong royong oleh TRC BPBD, TNI/ Polri ( Polres), Dinas PUPR Provinsi dan PUPR Kabupaten Bangli, PLN serta masyarakat.
“Dua hari ini kami bersama tim dan masyarakat bekerja ekstra, membereskan pohon tumbang akibat angin kapitu-kewulu” katanya, Minggu (9/2).
Lebih lanjut I Wayan Wardana juga menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca.
“kami juga menghimbau masyarakat untuk mewaspadai dampak angin kencang, longsor dan petir.” Ujarnya.
I Wayan Wardana menjelaskan bahwa pohon tumbang yang juga sempat menggangu arus lalu lintas terjadi di Desa Batur, Kintamani, dekat Pura Jati, bahkan di Desa Bonyoh pohon tumbang mengakibatkan hancur Bale Lantang Pura Desa Adat.
“Di Desa Bunutin, Kecamatan Bangli pohon tumbang mengakibatkan jaringan listrik putus dan padam beberapa saat, sedangkan di Kecamatan Susut, di Desa Tiga dan Desa Apuan yang pohon tumbang mengakibatkan arus lalin terganggu. Bukan hanya pohon tumbang, di Desa Dausa, Kecamatan Kintamani terjadi tanah longsor yang menimbun ruas jalan Kabupaten” jelasnya
Terkait kerugian, I Wayan Wardana belum bisa menghitung kerugian yang diakibatkan oleh bencana tersebut secara keseluruhan.
“beruntung tidak ada korban jiwa, namun sementara kerugian terlihat dua unit mobil hancur di Desa Bayung Gede, yang ditaksir sekitar Rp200 juta” pungkasnya. (Jro Budi)